Rabu, 20 Februari 2013

Kelana Sumbangsih


Karya : Maya Salinka


Ringanlah tangan ini
Ringanlah kaki ini
Terlepas bulu-bulu pengenalku
Membawa jiwa penuh emas tanpa pamrih

Langkahku menaiki tangga
Tanganku kan selalu terbang ke atas
Hingga kaki mencapai puncak
Enggan tangan ini turun ke bumi

Lingkar-lingkar itu karena akal
Menjadi golongan bagi mereka karena aku
Akankah jadi problema pedih ?
Namun aku tetap berusaha jadi seperti aku
Karena inilah aku

:)

RIANG

Karya maya salinka

Riang !
Riang !

Kemilau langit mentari
Bawa diri bernyanyi
Syair lembut kawan pagi
Lepaskan tubuh menari

Riang !
Riang !

Gemerlap sinar malam terang
Kawan duduk dan merenung
Sepi akan kunjung datang
Hati tetap tegar dan riang

Akal senang hati gembira
Menepis usik kian mengoda
Ku kan teguh apa adanya
Walau terus ubahnya dunia

Menuju Mimpi

Karya : maya salinka

Suara malamku menghentak
Kalbu rindu di tiap detik
Berkata dengan tanda titik
Aku akan beranjak

Mengilir lembut sunyi yang pergi
Dan rindu merasuki mimpi
Sampai terpanggil alunan pagi
Kau tetap ku rindui

Sampai Pagi Pergi

Karya : maya salinka

Maaf . . .
Keluh-kesahmu teramat perih
Tanpa pernah ku peduli
Menghiasi tangis di wajahmu

Maaf . . .
Gerak bibirku teramat kasar
Melantunkan kata penuh makna
Tanpa terpikir bagaimana kamu

Maaf . . .
Di dalam doa-doamu
Terngiang ingin kehangatan
Dan ku campak begitu jauh

Dalam malam-malamku
Sebelum aku terhias mimpi
Dengan segala maafku
Sampai pagiku pergi

Tentang Lentera Dalam Diri

Karya : maya salinka

Tiada bertumpah darah dan api
Tiada pun musuh datang menggiring mati
Bukankah hanya kucuran keringat membasuh ?
Namun seakan diri redup dan tulang tulang patah

Yang menjejaki semua waktu tersimpan
Yang melewati semua batas kemampuan
Yang menghentakkan diri melawan kekangan
Yang mengobarkan api demi perlindungan

Dan tak bisa menyerah sebelum mati
Dan tak ada kata pulang sebelum usai
Karena banyak keinginan terusung untuk dicapai
Dengan memberi abdi pada satu organisasi

Kini semua waktu terjejaki
Kini pun semua batas terlewati
Kan benderaku berkobar menuju setiap keinginan dalam jalan
Kan lenteraku benderang tunjukkan kearifan pada pengorbanan

Karena tak pernah sia-sia dan percuma
Percayakan pada lentera yang di dapati
Tentang perjalanan yang jadi pengorbanan jiwa
Kelak kan ada guna dan jadi garam berasa hebatnya

Surat Untuk Kasih

Karya : maya salinka

Melihat jendela saat merindu tiba
Menatap langit bila teringat ingat
Melihat bulan demi menyapa hangat
Dan ku hembus angin untuk membelai kasih

Bermil mil jauhnya jarak, tak jadi hambatan
Beribu ribu hari yang ini, bukan suatu masalah
Berharap kasih mengurai rindu, tidaklah keharusan
Berani menjaga bersihnya hati, jadi doa dalam waktu

Malam terang ku tulis indah kata ini
Bertabur ribuan batu langit nan elok menyinari
Dan ku kirim satu hanya untuk kasih diri
Agar hati dalam gelap kan diterangi

Bahasa Batin

karya : maya salinka

di bawah wajah sendu
bersamaan dentuman jantung
dan desakan udara tak mengalah
yang satu ini tak bisa dibahasakan

terkadang seirama jatuhan air bah,
menyelinapi pori-pori kulit kasar
apalagi sinar senja yang menjemput bintang
melayangkan pikiran melewati lorong waktu

dan mata melihat hampa
seakan aku tidak ada di tempat
sedang menikmati sakura di musim semi
atau terbujur kaku di musim salju bkepanjangn

di bwh wjah sendu in
ad yg ingn dbahasakn
diungkapkn
untuknya