Minggu, 13 Mei 2012

the change..

hujan telah usai, cahaya mulai berpendar jadi lebih kelam lagi. kadang di saat ini, muncul pikiran-pikiran yang aku sendiri tidak mengerti mengapa. dan kini aku ingn mengabadikannya dalam bentuk tulisan. tidak seperti meratapi nasib, tapi yaa sekedar mengkais minat. pikiranku, aku lebih suka mengingat mengapa aku jadi seperti sekarang ini. dan mencoba mencari jawaban menurut versiku sendiri. dan jawabanku cukup banyak. tapi satu hal yang ingin aku ceritakan.
ceritanya ku mulai disini, menjadi anak baru di kelas X. dengan bekal yang bergambar di otakku bahwa kehidupan anak sma tidak jauh berbeda dengan anak smp.kulangkahkan kaki dengan sedikit terbirit-birit di hari pertama MOS. nyaris telat. usai masa MOS selama beberapa hari, aku merasakan perbedaan antara realita dengan gambar di otakku. namun tidak begitu ku gubris. hingga aku menjadi anak yang begitu terpojok, kuper, minder, dan semacamnya.
sikap yang seperti itu tidak menjadi hal baru bagiku, tapi bila mencari topik pembahasan antarsesama saja begitu sulit, itu cukup berlebihan dari sebelumnya. dan seperti itulah hari-hari menyebalkan kulalui. TERKECUALI, semacam harta karun yang dicari para perompak selama berabad-abad. aku menemukan jiwaku, kesukaanku, gairahku.
aku mulai menjajaki sebuah ekskul di semester dua. ekskul yang tidak begitu populer. dan karenanya, tidak lebih dari 10 orang mengikutinya. namun, ada semangat tidak kukenal, aku rajin mengikuti kegiatan-kegiatanny. bahkan bila aku harus pulang lebih awal karena hanya ada aku yang datang, tetap saja aku datang di hari berikutnya. dan bukan tanpa perjuangan cukup merisaukan di dalam rumah saat harus pergi.
seterusnya, hingga puncak yang ditunggu tiba. pelantikan. membayangkannya sebelum itu, seperti membuatku hilang kesabaran. dan memang benar disana aku hilang banyak kesabaran. bagaimana tidak, suasana penuh tawa menjadi suara-suara bertekanan tinggi di hadapanku. pemandangan pantai yang menyejukkan mata menjadi lemparan-lemparan tangan di pipiku. belum lagi makanan-makanan dan tempat peristirahatan menjadi tidak segenah yang dikatakan. menurutku,sebagian besar materi dan praktek yang aku dapatkan adalah bagaimana membuat peserta segan kepada atasananya. bukannya yang seharusnya ditunjukkan. yaa tujuh hari di daerah itu cukup membuat hati dan pikiranku kacau balau.
tapi kesenangan tidak selalu tampak di mata telanjang. membenahi akal kami di suatu waktu, mereka membenarkan apa yang mereka lakukn pada kami. inilah tujuan utamanya, yang sebenarnya kami pernah mendengar dari mereka dan kami rasakan. tapi tidak kami indahkan.
di malam itu, suasana menjadi begitu berbeda. barisan-barisan yang tidak begitu rapi, dua helai bendera berlambang yang menjadi identitas kami, dan sehelai bendera Sang Saka. tertancap kokoh di antara barisan2-barisan kami. tidaklah menjadi hal yang begitu membanggakan bila tanpa perjuangan setengah pingsan kami lalui. muncul dalam benak ini, inilah hasilku yang melahirkan tanggung jawab di dalamnya. dan tanggung jawab itu, tidak pernah tergambar di otakku bagaimana itu ku hadapi. seperti harus mengemudikan mobil ke tjuan, tapi tidak tau cara mengemudi.
hingga aku bertemu dengan mereka. mereka yang lebih dulu mendapat tanggug jawab yang sama sepertiku.
kehadiran yang sangat membantu aku dan teman-teman seperjuangan. memberiku banyak pengetahuan, pelajaran. dan membuatku merasakan beberapa manfaat dari pelantikan. dan hal itu mengubahku. walau jangka waktu sangat berpengaruh disini, aku yakin lembaran-lembaran hari it akan kurasa kembali di cerita berikutnya.
namun, betapa pun positif perubahan yang ku lalui, bukanlah hidup jika tidak ada yang berkebalikan. disamping aku belajar mengurus segala macam kegiatan, surat-surat, laporan, dan sebagainya. prioritas kegiatan di rumah dan di skola terpaksa ku turunkan. di samping aku belajar untuk mandiri dan tidak manja, aku harus mengutil beberapa lembar rupiah di rumah. di samping aku harus menunjukkan sikap tanggung jawab, aku terpaksa bermain lidah pada orang tua. dan disamping aku harus berpikir keras memecahkan masalah, sikap ku menjadi gampang meledak-ledak pada orang di rumh, dan aku sulit terfokus di kelas.
satu hal kemudian yang ku sadari, kesibukanku yang cukup tampak membuatku sedikit dikenal oleh guru dan teman-teman. peran membuatku belajar berbicra, berpendapat, dan bersikap tegas. walau semua karena kritikan yang kadang terasa pedas ku dengar.
lalu semuanye berlanjut, dan kisahku terjadi disini. selesai sudah peran itu yang kini jadi peran lainnya. tapi tak berpengaruh baik bagiku. suasana panas di rumah membawa perubahan-perubahan negatifku yang akhirnya mendominasi. dan itu pula yang membawaku pada beberapa image jelek terhadapku. membawaku pada beberapa sikap yang mencela dan menyalahkan orang tua bahkan guru. bermain lidah dan menciptakan sikap acuh pada hal yang sebenarnya membawa kebaikan untukku.
semakin terasa menuju benak, pikiran ini kembali kacau balau. ada yang salah tapi juga benar untukku. dan renungan itu, sungguh tidak berguna jika tanpa mengingat Sang Kuasa. disaat itu terjadi, aku tidak dapat berkata, aku tidak tau berkata, aku tak ingin berkata. menyalahkan dan melisankan jawaban yang ku dapati. tapi melakukan jawaban itu.
dalam heningnya malam, niat sholat tahajud ku lafazkan dengan sungguh. memohon ampun dan berdoa lembut, bercerita dalam tangis dan harapan. walau tidak kurasa Sang Kuasa berada di dekatku, tapi kuyakin Dia Maha Pemaaf. Dia Maha Pemberi Petunjuk, Dia Maha Bijak, Dia Maha Adil, Dia Diatas Segalanya. di atas segala yang ku dapati, bertekad dalam hatiku, semua karenanya. maka tidak luput di dalam doa, memohon petunjuk untuk segalanya.
dan seiring waktu yang terasa begitu cepat, perubahan akan kembali terjadi padaku. perubahan yang bukan positif atau negatif, tapi perubahan yang menjadi lebih baik dari hari sebelumnya.
dalam pandanganku, perubahan itu memang hal yang mutlak ada di kehidupan. dan menjadi yang lebih baik haruslah terjadi di kehidupan jika ingin menjadi yang sukses. karena yang tidak terjadi itu adalah bagian dari yang merugi. dan yang merugi itu membuat hal-hal yang jahat tertawa kegirangan. yang kini menjadi mendominasi banyaknya.

sekian ceritaku yang tidak jauh berbeda dari kebanyakan cerita sebelumnya. semoga bermanfaat.
terima kasih banyak :) :D